BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Sabtu, 23 Januari 2010

MAKALAH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang.
Pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel pada suatu organismE. Pertumbuhan bersifat tidak dapat kembali (irreversible). Sedangkan, perkembangan merupakan proses untuk mencapai kematangan fungsi suatu organisme. Walaupun berbeda dari segi pengertian, namun kedua proses ini berjalan secara simultan atau pada qwaktu yang bersamaan dan saling terkait. Adapun perbedaannya terletak pada factor kuantitatif dan kualitatif. pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif karena mudah diamati, yaitu tejadi perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya, perkembangan hanya dapay dinyatakan secara kualitatif karena terjadi perubahan fungsional dalam tubuh suatu organism sehingga tidak dapat diamati.
Secara umum pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi.
Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.
Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu:
1. Pertumbuhan Primer
Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang.
Embrio memiliki 3 bagian penting :
a. tunas embrionik yaitu calon batang dan daun
b. akar embrionik yaitu calon akar
c. kotiledon yaitu cadangan makanan

Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasar aktivitasnya tcrbagi menjadi 3 daerah
a. Daerah pembelahan
Sel-sel di daerah ini aktif membelah (meristematik)
b. Daerah pemanjangan
Berada di belakang daerah pembelahan
c. Daerah diferensiasi
Bagian paling belakang dari daerah pertumbuhan. Sel-sel mengalami
diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya serta daun muda dan
tunas lateral yang akan menjadi cabang.

2. Pertumbuhan Sekunder
Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumubuhan.
- Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut kambium vasis atau kambium intravasikuler. Fungsinya adalah membentuk xilem dan floem primer.
- Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium intervasis.
- Kambium intravasis dan intervasis membentuk lingkaran tahun Þ bentuk konsentris.
Kambium yang berada di sebelah dalam jaringan kulit yang berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara permbentukan xilem dan floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit.
- ke dalam membentuk feloderm : sel-sel hidup
- ke luar membentuk felem : sel-sel mati

A. Faktor Luar
1. Air dan Mineral Þ berpengaruh pada pertumbuhan tajuk 2 akar. Diferensiasi salah satu unsur hara atau lebih akan menghambat atau menyebabkan pertumbuhan tak normal.
2. Kelembaban.
3. Suhu Þ di antaranya mempengaruhi kerja enzim. Suhu ideal yang diperlukan untuk pertumbuhan yang paling baik adalah suhu optimum, yang berbeda untuk tiap jenis tumbuhan.
4. Cahaya Þ mempengaruhi fotosintesis. Secara umum merupakan faktor penghambat.
Etiolasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat di tempat yang gelap
Fotoperiodisme adalah respon tumbuhan terhadap intensitas cahaya dan panjang penyinaran.
B. Faktor Dalam
1. Faktor hereditas.
2. Hormon.
a. Auksin
adalah senyawa asam indol asetat (IAA) yang dihasilkan di ujung meristem apikal (ujung akar dan batang). F.W. Went (1928) pertama kali menemukan auksin pada ujung koleoptil kecambah gandum Avena sativa.
- membantu perkecambahan
- dominasi apikal
b. Giberelin
Senyawa ini dihasilkan oleh jamur Giberella fujikuroi atau Fusarium moniliformae, ditemukan oleh F. Kurusawa.
Fungsi giberelin :
- pemanjangan tumbuhan
- berperan dalam partenokarpi
c. Sitokinin
Pertama kali ditemukan pada tembakau. Hormon ini merangsang pembelahan sel.
d. Gas etilen
Banyak ditemukan pada buah yang sudah tua
e. Asam absiat
f. Florigen
g. Kalin
Hormon pertumbuhan organ, terdiri dari :
- Rhizokalin
- Kaulokali
- Filokalin
- Antokalin
h. Asam traumalin atau kambium luka
Merangsang pembelahan sel di daerah luka sebagai mekanisme untuk menutupi luka



1.2 Tujuan.
Laporan ini ditujukan kepada masyarakat umum yang memerlukan atau/dan berkecimpung dalam hal – hal yang berkaitan dengan tanaman beserta hal-hal yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman. Laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi yang menjadi salah satu mata pelajaran pokok di bidang IPA, dan menjadi bahan referensi bagi pembaca, maupun pihak – pihak yang ingin melakukan penelitian lanjutan.





1.3 Alat dan bahan.
Alat-alat yang dibutuhkan dalam percobaan tentang pertumbuhan dan perkembangan ini adalah:
1. Pot
2. Penggaris
Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah:
1. Tanah
2. Pupuk bokasi/pupuk alami
3. Pupuk urea/pupuk buatan
4. Bawang merah
5. Air
6. Pasir
1.4 Langkah kerja.
Dalam proses pengujian tentang pembandingan antara pupuk alami dan pupuk buatan, maka langkah –langkah kerja yang dibutuhkan adalah:
1. Ambil tanah yang digunakan sebagai media dan ampurkan dengan pasir agar pertumbuhannya menjadi lebih cepat.
2. Pisahkan tanah dengan jumlah yang sama dan campurkan setiap tanah yang terpisah dengan pupuk alami da pupuk buatan. Tanah yang pertama dicampurkan dengan pupuk bokasi dan tanah kedua dicampurkan dengan pupuk urea.
3. Masukkan tanah pertama dengan pupuk alami kedalam pot pertama dan masukkan tanah kedua dengan pupuk buatan kedalam pot kedua.
4. Kemudian tanam bawang kedalam setiap pot yang berbeda tersebut. Lalu siram dengan air dan ukur setiap hari pertumbuhan bawang tersebut.














BAB 2
PEMBAHASAN
Berikut penjelasan tentang hasil pengamatan:
1. Pada media tanah dengan pupuk alami/ pupuk bokasi dalam pengamatan setiap minggu, pada minggu pertama pertumbuhannya mencapai 5 cm dan pada minggu kedua mencapai 15 cm. dengan data tersebut, maka rata-rata prediksi pertumbuhan bawang dengan media tanah yang dicampur dengan pupuk alami adalah 1,4 cm/hari.
2. Pada media tanah dengan pupuk buatan/pupuk urea dalam pengamatan detiap minggu, pada minggu pertama pertumbuhannya belum terlihat sama sekali atau dengan kata lain pertumbuhannya adalah 0 cm, dan pada minggu kedua pertumbuhannya dapat mencapai 7 cm. dengan data tersebut, maka pertumbuhan perharinya adalah 0,5 cm/hari.

Hasil pengujian dan pembandingan terhadap pupuk alami dan pupuk buatan adalah sebagai berikut:


NO HARI KE- PERUBAHAN YANG TERJADI
INDIKATOR DENGAN PUPUK ALAMI/ PUPUK BOKASI INDIKATOR DENGAN PUPUK BUATAN/ PUPUK UREA
1 HARI KE-1 0 CM 0 CM
2 HARI KE-2 0,7 CM 0 CM
3 HARI KE-3 1,3 CM 0 CM
4 HARI KE-4 2 CM 0 CM
5 HARI KE-5 3,3 CM 0 CM
6 HARI KE-6 4,2 CM 0 CM
7 HARI KE-7 5 CM 2,1 CM
8 HARI KE-8 7,2 CM 3,2 CM
9 HARI KE-9 8,5 CM 4,5 CM
10 HARI KE-10 10,2 CM 5,1 CM
11 HARI KE-11 11,3 CM 5,7 CM
12 HARI KE-12 12,9 CM 6,1 CM
13 HARI KE-13 14,1 CM 6,4 CM
14 HARI KE-14 15 CM 7 CM

Table 1.1 Hasil Pengamatan terhadap Pertumbuhan Bawang Merah pada Media Pupuk Alami dan Buatan.






BAB 3
KESIMPULAN

3.1 kesimpulan.
1. pertumbuhan pada bawang yang mendapat pupuk alami lebih cepat, jika dibandingkan dengan bawang yang mendapat pupuk buatan.
2. batang pada bawang yang mendapat pupuk alami lebih panjang daripada batang pada bawang yang mendapat pupuk buatan.
3. bawang yang mendapat pupuk alami, mempunyai daun yang lebih banyak daripada bawang yang mendapat pupuk buatan.

3.2 saran
1. Dalam memberikan pupuk buatan (pupuk urea) pada bawang, harus memperhatikan takarannya. Bila perlu, harus mendapat bimbingan dari guru atau orang yang lebih berpengalaman.

0 komentar: