Good morning ladies and gentleman,
Good morning Mr. willem beribe,
first of all, i would like to thanks to you all, because today I’ve got a big chance to bring my oration about the celebration of Christmas in kupang city.
We all know that Christmas is a day that waiting for us, especially for Christians and Catholics. Where the Christians believe that day is the day when Jesus was born on earth to save mankind from wickedness. However, in this cheerful day, not only Christians who rejoice, but also people of other faiths participated enliven the Christmas holidays. What a forward day according to me.
Ladies and gentleman,
Surely this happy Day, each of us celebrate in a different way. As there is a vacation to her parents' house, and others. However, not only for each person, but sometimes certain areas have certain characteristics in the tone the Christmas looked forward to this.
Therefore, at my speech, I will tell you about the celebrations Christmas in the Kupang city.
Let’s start with midnight praying with family.
1. Midnight praying with family.
This celebration is something that the most eagerly awaited by everyone, especially me. Because at this time all the family members gathered together, from the young till the adult, all gathered at home. Shortly before the prayer begins, all family members were telling each other about the plans Christmas greeting. However, promptly at 12 am, all family members paused for evening prayers begin with. Reflections usually led by the head of the family and hymns sung by the children. It's reassuring atmosphere. After the prayer was over, each family member to congratulate each other Christmas.
The next celebration was no less festive is midnight motorcycle Convoy.
2. Midnight Convoy motorcycle.
This highly awaited celebration of young people. They began to form large groups such as gangs of young people with exhaust racing motor. Actually this is forbidden by the police, for disturbing the public convenience, but the police allowed this motor Convoy only lasted until 12 o'clock that night. If there's still hanging around the motor, then the police will discipline it.
I ever once followed this motor Convoy with friends on Christmas in 2007. The situation is very crowded. I could meet with old friends. Really exciting.
While many are caught by the police for breaking the rules, This celebration is still there from year to year.
The last most colorful is lit the fireworks.
3. Lit the fireworks.
I think this is a the most interesting celebration. Before Christmas, the children and adults have bought fireworks with various types. There is a form of rockets, butterflies, bees, corn, stem and jars. Children usually buy the small fireworks, such as butterflies, bees and corn because in addition to a smaller form, the sound is also small so as not to endanger. Unlike with adults, they buy fireworks with a huge sound. On Christmas night in 2009, my brother and I went to buy fireworks with various types. There was a rocket-shaped, and rod-shaped. We played in front of the house and sit and watch the flashing lights from the fireworks. Very exciting. Although there are too much money that taken out, but there is happiness for the purchaser. How wonderful Christmas.
Ladies and Gentleman,
I think this is a beautiful experience for me in my city, and according to me, and exactly we have an another experience that very impressed to us. Therefore, let us look forward to a peaceful Christmas in this year with the joyful heart and with new scenery and more memorable.
That’s all, thank you.
Minggu, 24 Januari 2010
PIDATO BERTEMA PERAYAAN NATAL DI KOTA KUPANG
Diposting oleh Raztaman di 21.37 0 komentar
MAKALAH LINGKUNGAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Krisis lingkungan hidup yang dihadapi manusia modern merupakan akibat langsung dari pengelolaan lingkungan hidup yang “niretik”. Artinya, manusia melakukan pengelolaan sumber-sumber alam hampir tanpa peduli pada peran etika. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa krisis ekologis yang dihadapi umat manusia berakar dalam krisis etika atau krisis moral. Umat manusia kurang peduli pada norma-norma kehidupan atau mengganti norma-norma yang seharusnya dengan norma-norma ciptaan dan kepentingannya sendiri. Manusia modern menghadapi alam hampir tanpa menggunakan ‘hati nurani. Alam begitu saja dieksploitasi dan dicemari tanpa merasa bersalah. Akibatnya terjadi penurunan secara drastis kualitas sumber daya alam seperti lenyapnya sebagian spesies dari muka bumi, yang diikuti pula penurunan kualitas alam. Pencemaran dan kerusakan alam pun akhirnya mencuat sebagai masalah yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari manusia.
Kiranya tidak salah jika manusia dipandang sebagai kunci pokok dalam kelestarian maupun kerusakan lingkungan hidup yang terjadi. Bahkan jika terjadi kerusakan dalam lingkungan hidup tersebut. Cara pandang dan sikap manusia terhadap lingkungan hidupnya menyangkut mentalitas manusia itu sendiri yang mempertanyakan eksistensinya di jaman modern ini dalam kaitannya dengan waktu, tujuan hidup, arti materi dan yang ada ”di atas” materi. Dengan demikian masalah lingkungan hidup tak lain adalah soal bagaimana mengembangkan falsafah hidup yang dapat mengatur dan mengembangkan eksistensi manusia dalam hubungannya dengan alam.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dasar pemikiran tersebut diatas mendorong kami untuk memilih dan membahas tema etika lingkungan dalam makalah ini. Masalah yang menjadi tolak ukur dari tulisan ini adalah dampak negatif yang ditimbulkan dari kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh manusia itu sendiri dan bagaiman etika lingkungan yang harus diperhatikan oleh manusia dalam mengelolah lingkungan ?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui masalah etika lingkungan hidup dan dampak negatif yang ditimbulkan dari kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh manusia itu sendiri serta cara mengatasinya.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Dampak kerusakan terhadap ekologi lingkungan
Penebangan hutan secara ilegal ini juga menimbulkan akibat yang sangat merugikan bagi hutan itu sendiri maupun lingkungan di sekelilingnya. Secara umum, dampak penebangan hutan menyebabkan: pertama, masalah pemanasan global; kedua, masalah degradasi tanah; dan ketiga, mempercepat kepunahan keanekaragaman hayati di dalamnya.
1.1 Masalah pemanasan global
Para ahli memperkirakan bahwa dampak dari pemanasan global akan sangat meningkat bila kelestarian dan keutuhan hutan tidak dipelihara. Ada beberapa akibat yang akan muncul akibat pemanasan global ini, antara lain terjadinya perubahan iklim. Hal ini akan mempercepat penguapan air sehingga berpengaruh pada curah hujan dan distribusinya. Akibat selanjutnya adalah terjadinya banjir dan erosi di daerah-daerah tertentu. Seperti kasus yang terjadi di Pontianak ( Kalimantan Barat ) dan Nias ( Sumatra Utara ) yang menelan korban materi dan nyawa yang sangat besar. Musim kering yang berkepanjangan juga akan melanda daerah-daerah yang areal hutannya digunduli, bahkan dibakar. Sebagai contoh adalah kebakaran hutan Kalimantan Barat. Resiko yang timbul kemudian adalah banyaknya lahan yang dibiarkan kosong.
1.2 Masalah degradasi tanah
Penebangan hutan secara tak terkendali pasti juga menyebabkan degradasi tanah dan berkurangnya kesuburan tanah. Data dari Biro Pusat Statistik menyebutkan bahwa lahan produktif yang telah diolah di Indonesia sebanyak 17.665.000 hektar. Sebesar 70 % dari lahan itu adalah lahan kering. Sisanya adalah lahan basah. Akibat penebangan liar yang terjadi banyak lahan kering yang tidak digarap. Akibatnya erosi menjadi mudah terjadi dan tanah berkurang kesuburannya.
1.3 Masalah kepunahan keranekaragaman hayati
Masalah ini cukup mendapat perhatian penting saat ini. Berdasarkan penelitian para ahli, dikatakan bahwa jumlah spesies binatang atau spesies burung semakin berkurang, khususnya di Kalimantan Barat. Akibat penebangan hutan yang dilakukan terus menerus, banyak hewan yang menyingkir dan mencari habitat yang baru. Misalnya, harimau Kalimantan semakin terjepit karena tempat tinggalnya semakin sempit dan terus di babat. Bukan tidak mungkin bahwa tahun-tahun mendatang spesies harimau akan punah.
2. Apa itu Etika Lingkungan ?
Isu-isu kerusakan lingkungan menghadirkan persoalan etika yang rumit. Karena meskipun pada dasarnya alam sendiri sudah diakui sungguh memiliki nilai dan berharga, tetapi kenyataannya terus terjadi pencemaran dan perusakan. Keadaan ini memunculkan banyak pertanyaan. Apakah manusia sudah melupakan hal-hal ini atau manusia sudah kehilangan rasa cinta pada alam? Bagaimanakah sesungguhnya manusia memahami alam dan bagaimana cara menggunakannya?
Perhatian kita pada isu lingkungan ini juga memunculkan pertanyaan tentang bagaimana keterkaitan dan relasi kita dengan generasi yang akan datang. Kita juga diajak berpikir kedepan. Bagaimana situasi alam atau lingkungan di masa yang akan datang? Kita akan menyadari bahwa relasi kita dengan generasi akan datang, yang memang tidak bisa timbal balik. Karenanya ada teori etika lingkungan yang secara khusus memberi bobot pertimbangan pada kepentingan generasi mendatang dalam membahas isu lingkungan ini. Para penganut utilitirianisme, secara khusus, memandang generasi yang akan datang dipengaruhi oleh apa yang kita lakukan sekarang. Apapun yang kita lakukan pada alam akan mempengaruhi mereka. Pernyataan ini turut memunculkan beberapa pandangan tentang etika lingkungan dengan kekhususannya dalam pendekatannya terhadap alam dan lingkungan.
Etika Lingkungan disebut juga Etika Ekologi. Etika Ekologi selanjutnya dibedakan menjadi dua yaitu etika ekologi dalam dan etika ekologi dangkal. Selain itu etika lingkungan juga dibedakan lagi sebagai etika pelestarian dan etika pemeliharaan. Etika pelestarian adalah etika yang menekankan pada mengusahakan pelestarian alam untuk kepentingan manusia, sedangkan etika pemeliharaan dimaksudkan untuk mendukung usaha pemeliharaan lingkungan untuk kepentingan semua mahluk.
Yang dimaksud Etika ekologi dalam adalah pendekatan terhadap lingkungan yang melihat pentingnya memahami lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan yang saling menopang, sehingga semua unsur mempunyai arti dan makna yang sama. Etika Ekologi ini memiliki prinsip yaitu bahwa semua bentuk kehidupan memiliki nilai bawaan dan karena itu memiliki hak untuk menuntut penghargaan karena harga diri, hak untuk hidup dan hak untuk berkembang. Premisnya adalah bahwa lingkungan moral harus melampaui spesies manusia dengan memasukkan komunitas yang lebih luas. Komunitas yang lebih luas disini maksudnya adalah komunitas yang menyertakan binatang dan tumbuhan serta alam.
Sedangkan Etika ekologi dangkal adalah pendekatan terhadap lingkungan yang menekankan bahwa lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan manusia, yang bersifat antroposentris. Etika ekologi dangkal ini biasanya diterapkan pada filsafat rasionalisme dan humanisme serta ilmu pengetahuan mekanistik yang kemudian diikuti dan dianut oleh banyak ahli lingkungan. Kebanyakan para ahli lingkungan ini memiliki pandangan bahwa alam bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka penulis menyimpulkan bahwa kerusakan lingkungan hidup yang disebabkan oleh manusia itu sendiri membawa dampak negatif terhadap kehidupan manusia. Dampak-dampak negative yang ditimbulkan antara lain:
1. Pemanasan global
2. Degdradasi tanah
3. Kepunahan keaneka ragaman hayati.
Sifat manusia yang sering merusak lingkungan hidup ini diakibatkan oleh ketidaktahuan manusia akan etika lingkungan hidup itu sebenarnya. Untuk merubah kebiasaan manusia maka sangatlah penting manusia tahu akan etika –etika lingkungan hidup.
Daftar Pustaka
1. Borrong, Robert, Etika Bumi Baru, PT BPK Gunung Mulia, Jakarta 1999
2. Hargrove, Eugene C, Foundation of Environmental Ethics, Prentice Hall, New Jersey, 1989
3. Mangunwijaya, YB, Lingkungan Hidup dalam pandangan Timur, makalah Seminar Lingkungan Hidup dan Berbagai Masalahnya, Cibubur, November 1982
4. Sony Keraf, Lingkugan Hidup, Melihat Dimensi Etisnya, Kompas, 6 Desember 1982
5. Tim Wartawan Kompas, Hutan Konservasi Dihabisi, Kompas, 5 Agustus 2001
6. VanDeVeer, Donald dan Pierce Christine, People, Penguins, and Plastic Trees, Wadsworth Publishing Company, Belmont, California, 1986
Diposting oleh Raztaman di 18.59 0 komentar