BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Sabtu, 23 Januari 2010

MAKALAH VOKAL DAN DIREKSI

A. Pengertian vokal.
Kata vokal berasal dari kata Bahasa Latin vocalis, yang berarti "berbicara" karena di kebanyakan bahasa, pembicaraan tidak mungkin dilakukan tanpanya. Dalam fonetik, sebuah vokal adalah suara di dalam bahasa lisan yang di ciri khaskan dengan pita suara yang terbuka sehingga tidak ada tekanan udara yang terkumpul diatas glotis. Vokal kontras dengan konsonan yang dicirikhaskan dengan penutupan satu atau lebih titik artikulasi di sepanjang rongga suata. Sebuah vokal dipandang sebagai silabic, suara yang terbuka yang mrip dengan vokal namun tidak silabik disebut semivokal. Berikut beberapa pengertian tentang vocal:
1. Vokal bawah: adalah vokal yang dihasilkan dengan lidah dibagian bawah mulut.
2. Vokal belakang: adalah vokal yang dihasilkan dengan lidah ditarik kearah belakang rongga mulut.
3. Vokal buka: vokal yang dihasilkan dengan lidah dalam posisi agak rendah.
4. Vokal depan: vokal yan dihasilkan dengan menggerakan lidah kearah langit-langit bagian mulut.
5. Vokal hambat: vokal dalam suku kata tertutup.
6. Vokal hampar: adalah vokal yang dihasilkan dengan bibir melebar.
7. Vokal cardinal: adalah vokal dengan cirri artikulasi tertentu, berguna sebagai dasar perbandingan vokal-vokal sebuah bahasa diantaa bahasa-bahasa.
8. Vokal nasal: adalah vokal yang diartikulasikan dengan udara keluar dari hidung dan mulut.
9. Vokal kendur: adalah vokal yang diartikulasikan dengan otot agak kendur.
10. Vokal oral: adalah vokal yang diartikulasikan dengan velum tertutup rapat.
11. Vokal panjang: adalah vokal yang diartikulasikan dengan ciri tegang.
12. Vokal pendek: adalah vokal kendur biasa.
13. Vokal pusat: adalah vokal yang dihasilkan dengan lidah berada pada posisi tidak didepan dan tidak di belakang.
14. Vokal sempit: vokal yang diartikulasikan dengan mulut terbuka sedikit dan lidah berada pada posisi di depan atau dibelakang.
15. Vocal setengah terbuka: adalah vocal yang diartikulasikan dengan lidah dalam posisi medium rendah.
16. Vokal setengah tertutup: adalah vokal yang diartikulasikan dengan lidah dalam posisi medium tinggi.
17. Vokal tak bersuara: vokal yang dihasilkan deengan saluran suara ada dalam posisi vocal dan membiarkan udara mengalir dan menghasilkan aspirasi sebelum pita suara bergetar.
18. Vokal tegang: adalah vokal yang dihasilkan dengan otot menegang.
19. Vokal tengah: adalah vokal yang dihasilkan dengan lidah dalam posisi tidak rendah dan tidak tinggi.
20. Vokal ternasal: adalah vokal yang mengandung nasal sebagai ciri sekunder.
21. Vokal tinggi: adalah bunyi yang dihasilkan dengan lidah terletak tinggi didalam rongga mulut.

B. Teknik Vokal adalah : Cara memproduksi suara yang baik dan benar, sehingga suara yang keluar terdengar jelas, indah, merdu, dan nyaring.
UNSUR-UNSUR TEKNIK VOKAL :
1. Artikulasi, adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas.
2. Pernafasan adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya, kemudian disimpan, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit sesuai dengan keperluan.
Pernafasan di bagi tiga jenis, yaitu :
a. Pernafasan Dada: cocok untuk nada-nada rendah, penyanyi mudah lelah.
b. Pernafasan Perut: udara cepat habis, kurang cocok digunakan dalam menyanyi, karena akan cepat lelah.
c. Pernafasan Diafragma: adalah pernafasan yang paling cocok digunakan untuk menyanyi, karena udara yang digunakan akan mudah diatur pemakaiannya, mempunyai power dan stabilitas vocal yang baik.
3. Phrasering adalah : aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.
4. Sikap Badan : adalah posisi badan ketika seseorang sedang nyanyi, bisa sambil duduk, atau berdiri, yang penting saluran pernafasan jangan sampai terganggu.
5. Resonansi adalah : usaha untuk memperindah suara dengan mefungsikan rongga-rongga udara yang turut bervibrasi/ bergetar disekitar mulut dan tenggorokan.
6. Vibrato adalah : Usaha untuk memperindah sebuah lagu dengan cara memberigelombang/ suara yang bergetar teratur, biasanya di terapkan di setiap akhir sebuah kalimat lagu.
7. Improvisasi adalah usaha memperindah lagu dengan merubah/menambah sebagian melodi lagu dengan profesional, tanpa merubah melodi pokoknya.
8. Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat.
Syarat-syarat terbentuknya Intonasi yang baik :
1. Pendengaran yang baik
2. Kontrol pernafasan
3. Rasa musical.






C. Jenis-jenis vocal.
Vocal dibagi atas beberapa bagian, yaitu:

1. Solo - istilah dalam musik yang berarti sendiri. Solo merupakan komposisi atau bagian music intik 1 orang. Contohnya adalah Afgan, Vidi aldiano, dan lain-lain.
2. Duet merupakan komposisi atau bagian musik yang untuk 2 orang. Dalam musik klasik, istilah ini paling sering digunakan untuk komposisi 2 penyanyi atau pianis; dengan alat musik lain, kata duo juga sering digunakan. Satuan yang terdiri atas 2 orang yang bermain bersama di piano yang sama disebut sebagaiduet piano atau piano empat tangan. Pasangan 2 pianis yang bermain bersama di piano terpisah disebut sebagai duo piano.
"Duet" juga digunakan sebagai kata kerja untuk tindakan mempertunjukkan duet musikal, atau dalam kegunaan sehari-hari sebagai kata benda untuk merujuk pada pelaku duet. Kata ini juga terkadang digunakan untuk merujuk pada aktivitas non-musikal yang dilakukan bersama oleh 2 orang.
Dalam musik Renaisans, duet khasnya ditujukan sebagai alat pengajaran, dilakukan oleh guru dan murid, yang disebut bicinium (lihat etude).

3. Trio adalah suatu kelompok tiga objek yang mirip atau identik, atau kelompok yang terdiri dari tiga orang untuk suatu tujuan bersama. Contohnya adalah trio kwek-kwek. Trio Kwek Kwek adalah kelompok penyanyi cilik Indonesia yang dibentuk di tahun 1993. Beranggotakan Leony Vitria Hartanti, Dhea Ananda dan Affandy, mereka sekarang sudah tidak aktif lagi sebagai grup dan memusatkan perhatian pada karir solo masing-masing.

4. Kwartet adalah grup music dengan anggota 4 orang. Contohnya adalah grup band zorro yang merupakan grup music pertama yang dibentuk dari 4 orang. Salah satu penyanyi dengan anggota 4 orang adalah il divo. Kuartet yang memiliki suara emas ini mengukuhkan posisi Buena Productions sebagai promotor terpercaya, yang telah berhasil memboyong sekitar 120 artis, musisi dan grup band dunia ke hadapan pecinta musik Indonesia, khususnya para penggemar fanatik dari masing-masing artis.

5. kwintet adalah grup berisi lima anggota. Hal ini umumnya terkait dengan kelompok-kelompok musik, seperti string kwintet, atau sekelompok lima penyanyi, tetapi dapat diterapkan untuk setiap situasi di mana lima obyek yang sama atau terkait dianggap sebagai satu unit. Dalam musik instrumental klasik, instrumen tambahan (seperti piano, klarinet, oboe, dll) yang tergabung dalam kuartet string biasa (dua biola, biola, dan cello), memberikan hasil ansambel namanya, seperti "piano kwintet "," klarinet kwintet ", dsb musik ditulis untuk kelompok tersebut adalah sama bernama.
Dalam musik jazz, sebuah kelompok kwintet adalah lima pemain, biasanya terdiri dari dua dari salah satu instrumen berikut, gitar, terompet, saksofon, klarinet, flute atau trombon selain trio jazz tradisional - piano, double bass, drum.
Dalam beberapa band modern ada kuintet terbentuk dari keluarga yang sama dengan berbagai suara-suara instrumen, sebagai semua-kuningan ansambel, atau semua saksofon, di sopran, alto, bariton, dan bass, dan kadang-kadang double bass. Kwintet woodwind standar, misalnya, terdiri dari satu pemain masing-masing pada flute, oboe, klarinet, bassoon, dan Perancis tanduk, sedangkan kuningan standar kwintet memiliki dua terompet, tanduk Perancis, trombon, dan tuba atau bass trombon. Kombinasi, bagaimanapun, adalah mungkin.
Banyak rock, pop, dan band-band metal terdiri dari lima orang, biasanya terdiri dari dua gitaris, seorang bassis, drumer, dan vokalis. Hal ini biasanya dianggap sebagai ukuran maksimum paling band. Namun, beberapa band seperti Linkin Park, Slipknot, Guns N 'Roses, dan DragonForce memiliki lebih dari 5 anggota band. Memiliki lebih dari lima anggota yang sebagian besar lazim dalam musik pop dan rock.
Hal ini menjadi semakin umum di cukur a cappella dan lingkaran musik menggunakan suara kelima sebagai vokal perkusi, dengan sisanya menjadi tradisional SATB (sopran alto tenor bass) kuartet, atau mungkin SSAA atau TTBB.

6. Sextet adalah formasi yang mengandung tepat enam anggota. Hal ini umumnya terkait dengan alat musik vokal atau kelompok, tetapi dapat diterapkan untuk setiap situasi di mana enam mirip atau objek yang berkaitan dianggap sebagai satu unit.
Banyak komposisi musik diberi nama untuk jumlah musisi yang mereka tulis. Jika sepotong ditulis untuk enam pemain, itu mungkin disebut sebagai "musik untuk enam orang". Steve Reich's "Sextet" ini ditulis untuk enam percussionists.
Dalam musik jazz adalah sebuah musik untuk enam orang setiap kelompok dari enam pemain, biasanya berisi drum (bass drum, snare drum, hi-hat, simbal ride), bass atau listrik string bass, piano, dan berbagai kombinasi dari yang berikut atau instrumen lainnya: gitar, terompet, saksofon, klarinet, trombon.
Dalam heavy metal dan musik rock, yang biasanya mengandung musik untuk enam orang, tetapi tidak terbatas pada, vokalis, dua gitaris, seorang bassis, drumer, dan kibor.
7. septet adalah formasi yang mengandung tepat tujuh anggota. Hal ini umumnya terkait dengan kelompok-kelompok musik, tetapi dapat diterapkan untuk setiap situasi di mana tujuh objek serupa atau terkait dianggap sebagai satu unit.
Dalam musik jazz yang septet adalah setiap kelompok tujuh pemain, biasanya berisi drum set (pedal bass, kadang-kadang menggosok snaredrum, topi tinggi simbal, menggosok simbal), string bass atau bass listrik, dan kelompok-kelompok dari satu atau dua instrumen berikut, gitar, terompet, saksofon, klarinet, atau trombon.
Dalam musik klasik, sebuah septet adalah baik untuk kinerja komposisi oleh tujuh musisi, atau kelompok tujuh musisi yang melakukan pekerjaan tersebut. Salah satu yang paling terkenal adalah septets klasik Septet dalam E-flat major, Op. 20, oleh Ludwig van Beethoven, yang terdiri sekitar 1799-1800, untuk klarinet, bassoon, Perancis terompet, biola, biola, cello, dan double bass. The Septet dalam E-flat major, Op. 65, untuk terompet, piano, string kuartet, dan double bass oleh Camille Saint-Saëns dari tahun 1881 dianggap oleh beberapa kritikus sebagai salah satu komposer terbesar yang bekerja. Bohuslav komposer modern Martinů menulis tiga septets: sekelompok enam tarian yang disebut Les Rondes untuk oboe, klarinet, bassoon, terompet, dua biola, dan piano (1930); yang berjudul Serenade No.3 untuk oboe, klarinet, empat biola, dan cello (1932); dan Fantasie untuk theremin, oboe, piano, dan kuartet gesek (1944). Terdiri Darius Milhaud Septet String pada tahun 1964 untuk string musik untuk enam orang dan double bass.

8. Oktet adalah kelompok yang terdiri dari delapan (8) elemen. Octet memiliki beberapa arti khusus:
• octet (musik), sebuah ansambel musik yang terdiri dari delapan instrumen.
• octet (komputasi), serangkaian delapan bit untuk membentuk satu byte yang sering digunakan dalam jaringan dan RFC Komentar permintaan halaman oleh IETF Internet Engineering Task Force.
• aturan octet, teori kimia sederhana yang menyatakan bahwa atom cenderung untuk menggabungkan sehingga mereka masing-masing memiliki delapan elektron valensi.
• Delapan jalan (fisika), kelompok delapan baryons spin-setengah.
• Istilah lain untuk Contubernium, unit terkecil dalam legiun Romawi, yang terdiri dari delapan tentara dengan dua non-kombatan "pelayan" (sebenarnya dukungan pasukan) terlampir.
• octet, seperti yang digunakan oleh Buckminster Fuller, adalah gabungan dari kata oktahedron dan Tetrahedron, dua Platonik padatan bahwa dalam sistem geometris Fuller memenuhi semua ruang, misalnya, octet truss.
• Dalam puisi, sebuah bait terdiri dari delapan baris.
• octet (Christensen), balet oleh Willam Christensen (1958)
• octet (Martins), balet oleh Peter Martins (2003)
9. Nonet mengacu kepada sekelompok Sembilan orang.
• Dalam musik, nonet adalah komposisi yang memerlukan sembilan musisi untuk kinerja. Martinu terdiri Spohr dan nonets.



• Dalam puisi, sebuah nonet adalah garis sembilan puisi, dengan baris pertama yang berisi sembilan suku kata, delapan berikutnya, begitu seterusnya hingga baris terakhir memiliki satu suku kata. Nonets dapat ditulis tentang subjek apapun, dan berima adalah opsional.
10. Paduan suara atau kor (dari bahasa Belanda, koor) merupakan istilah yang merujuk kepada ensembel musik yang terdiri atas penyanyi-penyanyi maupun musik yang dibawakan oleh ensembel tersebut. Umumnya suatu kelompok paduan suara membawakan musik paduan suara yang terdiri atas beberapa bagian suara (bahasa Inggris: part, bahasa Jerman: Stimme).
Dalam pengertian ini, paduan suara juga mencakup kelompok vokal (vocal group), walaupun kadang kedua istilah ini saling dibedakan.
Struktur paduan suara
Paduan suara biasanya dipimpin oleh seorang dirigen atau choirmaster yang umumnya sekaligus adalah pelatih paduan suara tersebut. Umumnya paduan suara terdiri atas empat bagian suara (misalnya sopran, alto, tenor, dan bas), walaupun dapat dikatakan bahwa tidak ada batasan jumlah suara yang terdapat dalam paduan suara. Selain empat suara, jumlah jenis suara yang paling lazim dalam paduan suara adalah tiga, lima, enam, dan delapan. Bila menyanyi dengan satu suara, paduan suara tersebut diistilahkan menyanyi secara unisono.
Paduan suara dapat bernyanyi dengan atau tanpa iringan alat musik. Bernyanyi tanpa iringan alat musik biasanya disebut sebagai bernyanyi a cappella. Bila bernyanyi dengan iringan, alat musik pengiring paduan suara dapat terdiri atas alat musik apa saja, satu, beberapa, atau bahkan suatu orkestra penuh.
Untuk latihan paduan suara, alat pengiring yang digunakan biasanya adalah piano, termasuk bahkan jika pada penampilannya digunakan alat musik lain atau ditampilkan secara a cappella.
Tata letak panggung
Terdapat banyak pandangan mengenai bagaimana masing-masing kelompok bagian suara dalam paduan suara ditempatkan di panggung pada suatu penampilan. Pada paduan suara simfonik, biasanya bagian-bagian suara diatur dari suara tertinggi ke suara terendah (misalnya sopran, alto, tenor, dan kemudian bas) dari kiri ke kanan, bersesuaian dengan penempatan bagian alat musik gesek umumnya. Pada penampilan a cappella atau dengan iringan piano, umumnya pria ditempatkan di belakang dan wanita di depan; penempatan kelompok bas di belakang kelompok sopran disukai oleh beberapa dirijen dengan alasan bahwa kedua bagian suara ini harus saling menyesuaikan nada.
Paduan suara yang lebih berpengalaman sering menyanyi dengan semua bagian suara bercampur dan tidak terkelompok-kelompok. Pendapat yang mendukung metode penempatan ini adalah bahwa metode ini memudahkan masing-masing penyanyi untuk mendengarkan dan menyesuaikan nada dengan bagian suara yang lain, walaupun hal ini menuntut kemandirian masing-masing penyanyi.
Jenis-jenis paduan suara
Kelompok paduan suara dapat dikategorikan berdasarkan jenis suara yang terdapat di dalam paduan suara tersebut:
• Paduan suara campuran (yaitu dengan suara wanita dan suara pria). Jenis ini mungkin merupakan yang paling lazim, biasanya terdiri atas suara sopran, alto, tenor, dan bas, sering disingkat sebagai SATB. Seringkali pula salah satu atau beberapa jenis suara tersebut dibagi lagi menjadi dua atau lebih, misalnya SSAATTBB (setiap jenis suara dibagi dua) dan SATBSATB (paduan suara tersebut dibagi menjadi dua yang masing-masing terdiri atas empat jenis suara). Kadang kala jenis suara bariton juga dipisahkan (misalnya SATBarB), seringkali dinyanyikan oleh penyanyi bersuara bas tinggi.
• Paduan suara wanita, biasanya terdiri atas jenis suara sopran dan alto yang masing-masing dibagi dua, sering disingkat SSAA. Bentuk lain adalah tiga suara, yaitu sopran, mezzo-sopran, dan alto, kadang disingkat SMA.
• Paduan suara pria, biasanya terdiri atas dua bagian tenor, bariton, dan bas, sering disingkat TTBB (atau ATBB jika kelompok suara tertinggi bernyanyi dengan teknik falsetto pada jangkauan nada alto, seperti lazimnya pada musik barbershop). Jenis lain paduan suara pria adalah paduan suara yang terdiri atas suara SATB seperti pada paduan suara campuran namun bagian sopran dinyanyikan oleh anak-anak laki-laki (sering disebut treble) dan bagian alto dinyanyikan oleh pria (dengan teknik falsetto, sering disebut kontratenor).
• Paduan suara anak, biasanya terdiri atas dua suara SA atau tiga suara SSA, atau kadang lebih dari itu.
Pengkategorian lain untuk paduan suara adalah berdasarkan jumlah penyanyi di dalamnya, misalnya:
• Ensembel vokal atau kelompok vokal (3-12 penyanyi)
• Paduan suara kecil atau paduan suara kamar (12-28 penyanyi)
• Paduan suara besar (lebih dari 28 penyanyi)
Paduan suara juga dapat dikategorikan menurut jenis atau genre karya yang dibawakannya, misalnya:
• Paduan suara simfonik
• Paduan suara opera
• Paduan suara lagu keagamaan (musica sacra)
• Paduan suara lagu popular
• Paduan suara jazz
• Paduan suara lagu rakyat


D. Direksi/Dirigen atau konduktor adalah orang yang memimpin sebuah pertunjukan musik melalui gerak isyarat. Orkestra dan paduan suara biasanya dipimpin oleh seorang dirigen.
Gerakan Dirigen, Birama dan Tempo
Beberapa waktu lalu, dalam sebuah latihan koor ala Ant-IV, ada seorang rekan yang bersiskusi masalah ketuk mengetuk dengan Ibu Agus (dirigen). Bersadarkan ilmu pakem musik (yang juga sudah benar dilakukan oleh Ibu Agus), berikut beberapa hal simple dan umum yang patut kita hafalkan :
Gerakan Birama 2/2 atau Two-two times: walk tempo.
Gerakan Birama 3/4 atau Three-four times: waltz tempo.
Gerakan Birama 4/4 atau Four-four times: quick tempo.
Gerakan Birama cepat (6/8 dst) atau Quick tempo: very quick tempo.(jarang digunakan)

Mengenai Tempo / jumlah ketukan (dalam bahasa Inggris biasa disebut Beat per minute / BPM) dapat dibagi menjadi :

Jumlah Ketukan Dalam Satu Menit 40 - 60 Istilah Largo
Jumlah Ketukan Dalam Satu Menit 60 - 66 Istilah Larghetto
Jumlah Ketukan Dalam Satu Menit 67 – 76 Istilah Adagio
Jumlah Ketukan Dalam Satu Menit 77 – 108 Istilah Andante
Jumlah Ketukan Dalam Satu Menit 109 – 120 Istilah Moderato
Jumlah Ketukan Dalam Satu Menit 121 – 168 Istilah Allegro
Jumlah Ketukan Dalam Satu Menit 169 – 200 Istilah Presto
Jumlah Ketukan Dalam Satu Menit 200 - 208 Istilah Prestissimo

Dirigen atau konduktor biasa orang itu disebut. Istilah dirigen diambil dari bahasa Jerman Dirigent yang berarti orang yang mengarahkan. Sedangkan konduktor dari bahasa Inggris yang berarti menyalurkan. Pada dasarnya fungsi kedua istilah ini tepat karena sang orang tersebut memang bertugas mengarahkan dan juga menyalurkan isi musik kepada para musisi.
Di Eropa abad pertengahan, seperti di tempat lain, posisi ini sama sekali belum muncul. Pagelaran musik pun sangat terbatas bagi keluarga kerajaan dan gereja. Kelompok paduan suara hanya eksis ekslusif di kalangan gereja. Kelompok pemusik instrumen maupun penyanyi pun anggotanya masih sangat sedikit.
Kondisi ini menyebabkan pagelaran cukup dipimpin oleh salah seorang penyanyi maupun musisi kelompok itu untuk memberikan tanda masuk bagi paduan suara ataupun ensemble. Setelah itu semua kegiatan bermusik diserahkan kepada individu dan kekompakkan cukup disusun atas saling mendengar dan kontak mata, persis seperti band pop rock saat ini. Maka dari itu pemimpin paduan suara kala itu disebut cantor (artinya penyanyi) ataupun kepala (principal) bagian biola disebut concertmaster (artinya pemimpin konser).
Bersamaan dengan bertambahnya jumlah anggota pemusik, jenis alat musik, dan semakin rumitnya komposisi musik, semakin dibutuhkan pula seseorang yang tugasnya khusus memberi aba-aba bagi pemusik dan penyanyi. Muncullah pekerjaan dirigen. Fenomena ini muncul sejak akhir abad ke-17.

Saran Wagner
Namun sebelum zaman Romantik Wagner di paruh kedua abad ke-19, dirigen hanya bertugas memberi aba-aba tanda masuk dan mengetuk tempo lagu, agar semua masuk bersama-sama dan musik terdengar merdu di telinga sesuai yang ditulis oleh komposer.
Richard Wagner, seorang komposer besar, inilah yang memberikan beban baru dalam profesi dirigen. Ia menekankan perlunya seorang dirigen menjadi seorang konduktor bagi musik yang dipimpinnya. Seorang dirigen harus mencerminkan pribadi dan mengekspresikan dirinya lewat musik yang dimainkan oleh pemusik maupun penyanyi.
Jadi bukan hanya sekedar menjamin musik dimainkan sesuai dengan yang ditulis di atas kertas, tetapi dirigen juga memberikan penafsiran pribadinya atas not-not yang tertera di atas kertas itu. Perannya bukan lagi membacakan puisi nada, tetapi juga berpuisi bersama penyair lewat setiap kata yang sudah tertulis.
Dirigen berubah menjadi seorang interpreter not-not tertulis. Dirigen yang biasanya entah merangkap sebagai pemusik, penyanyi maupun komposer akhirnya lebih mengkhususkan diri pada kegiatan interprestasi musik.
Tanpa Suara
Dalam perannya sebagai pengaba, dirigen harus berkonsetrasi penuh pada musik yang terjadi di sekelilingnya. Fungsi utamanya pun bukan sebagai pemusik yang dapat mengeluarkan suara, apalagi mengeluarkan suara pada saat mengaba yang dapat mengganggu musik itu sendiri. Maka dari itu, kontak mata dan bahasa isyaratlah yang menjadi sarana utama dalam berkomunikasi dalam pagelaran.
Karena gestures/bahasa tubuh inilah seringkali tugas dirigen menjadi tugas yang ‘memalukan’. Seseorang harus bergerak untuk menginspirasi orang lain dalam bermusik seringkali terasa aneh karena gerakan bukan menjadi tujuan utama dari conducting seperti penari. Tujuan utamanya malahan suara yang dihasilkan oleh pemusik yang dimotivasi oleh gerakan sang konduktor. Walaupun demikian inilah tugas sang konduktor. Dan karena alasan ini pula seorang dirigen dapat bergerak semaunya asalkan suara yang dihasilkan oleh pemusik sesuai dengan apa yang diinginkannya.
Selain itu walaupun ada standar khusus bahasa tubuh di kalangan pengaba dan pemusik, namun kunci utama dari suatu penampilan adalah latihan bersama. Latihan ini dibutuhkan karena bagaimanapun juga bahasa isyarat memiliki keterbatasan, sehingga komunikasi verbal tetap dibutuhkan untuk mengarahkan dan menyamakan persepsi dalam bermusik.
Semua bagian yang perlu dijelaskan, diulang, dimengerti atau dikompromikan dilakukan pada saat sesi latihan. Pada saat penampilan sang dirigen tidak lagi berhak bicara dan ia harus mempercayakan bahasa tubuhnya untuk mengekspresikan musik yang ditulis dan dibayangkannya.
Dirigen adalah sebuah tugas yang didaulat untuk menjembatani komunikasi baik antar pemusik maupun dengan sang komposer sendiri dan tentunya kepada para penonton. Maka dari itu adalah tanggungjawab bagi dirigen untuk mempelajari musik yang akan dipimpinnya sehingga ia memperoleh gambaran besar dari musik yang ingin dipersembahkan. Dengan pengetahuan dan interpretasi itulah ia dapat membagikan perasaan maupun menjembatani komunikasi pemusik baik secara verbal maupun melalui gestures.
Pelatih Paduan Suara/Koor adalah seseorang yang ditunjuk untuk memberikan latihan kepada paduan suara (gereja) dalam hal teknik vokal, interpretasi lagu, aba-aba, sekaligus membina paduan suara yang dilatihnya.
Idealnya pelatih adalah dirigen paduan suara tersebut. Namun kenyataannya, karena keterbatasan sumberdaya paduan suara, fungsi dirigen sekaligus sebagai pelatih dipisahkan. Maka, akan terdapat :
• Dirigen sekaligus Pelatih,
• Pelatih merangkap Dirigen, dan
• Pelatih bukan Dirigen.
Ketiga tipe pelatih tersebut memiliki konsekuensi-konsekuensi kelebihan dan kelemahan masing-masing.
DIRIGEN SEKALIGUS PELATIH
Dirigen sekaligus pelatih adalah seseorang yang berasal dari paduan suara tersebut. Ia adalah seseorang yang dianggap pantas melatih sekaligus memimpin paduan suara tersebut. Ia dianggap pantas memimpin karena dianggap ‘lebih’ daripada anggota yang lain dalam hal teknik vokal, bisa memberikan aba-aba dan memiliki jiwa kepemimpinan.
Kelebihan :
• Dengan terus menerus berada di paduansuaranya, ia mengerti dinamika organisasi paduan suara tersebut.
• Ia adalah warga ‘asli’ paduan suara di lingkungan/wilayah/paroki tersebut sehingga ia dapat bertugas setiap saat dibutuhkan.
Kelemahan :
• Apabila tidak mau terus belajar dan mengembangkan diri, kualitas paduan suara yang dipimpinnya akan ‘segitu-segitu saja’ atau stagnan.
• Apabila tidak ada kader dirigen, maka hidup paduan suara itu akan tergantung sepenuhnya dari dirigen sekaligus pelatih tersebut.
Usulan :
• Dirigen sekaligus pelatih tersebut senantiasa belajar dan meningkatkan ketrampilannya.
• Bentuk tim dirigen yang bisa bertugas bergantian agar ada regenerasi.
PELATIH MERANGKAP DIRIGEN
Pelatih merangkap Dirigen adalah seseorang yang bukan berasal dari paduan suara yang dilatih. Ia bisa berasal dari paroki yang sama atau dari paroki yang berbeda.
Ia diminta melatih sekaligus merangkap menjadi dirigen karena paduan suara tersebut tidak atau belum memiliki pelatih sekaligus dirigen yang dianggap pantas.
Kelebihan :
• Secara praktis dan dalam jangka pendek, paduan suara tersebut dipimpin pelatih sekaligus dirigen yang handal.
Kelemahan :
• Karena bukan berasal dari paduan suara yang dipimpinnya, belum tentu ia mengerti dinamika organisasi paduan suara tersebut.
• Apabila tidak ada kader dirigen, maka hidup paduan suara itu akan tergantung sepenuhnya dari dirigennya.
• Apabila ia juga melatih dan menjadi dirigen di tempat/paroki lain, bisa terjadi jadwal tugasnya bersamaan dan ada yang dikorbankan.
Usulan :
• Paduan Suara membentuk kader dirigen yang dilatih dan diberi kesempatan bertugas.
• Dalam jangka panjang paduan suara tersebut memiliki dirigen sekaligus pelatih yang handal.
PELATIH BUKAN DIRIGEN
Pelatih bukan Dirigen adalah seseorang yang bukan berasal dari paduan suara yang dilatih. Ia bisa berasal dari paroki yang sama atau dari paroki yang berbeda.
Ia diminta melatih karena dirigen paduan suara tersebut merasa perlu didampingi seorang pelatih paduan suara yang dianggap lebih handal.
Kelebihan :
• Pelatih dapat mentransfer pengetahuan dan ketrampilannya kepada dirigen sehingga ada kaderisasi.
• Pelatih dapat berbagi tugas dengan dirigen dalam hal urusan-urusan teknis dan dinamika organisasi.
• Jadwal pelayanan tidak terganggu oleh ketidakhadiran pelatih, karena yang bertugas adalah dirigen.
Kelemahan :
• Perlu dihindari dirigen hanya sebagai ‘boneka’ dari pelatih.
• Karena bukan berasal dari paduan suara yang dipimpinnya, belum tentu pelatih mengerti dinamika organisasi paduan suara tersebut.

Usulan :
• Pelatih hanya menjadi fasilitator teknik vokal dan sahabat diskusi dirigen. Pilihan lagu dan interpretasinya dikerjakan bersama-sama.
• Secepatnya dirigen mandiri dan tidak bergantung terus dengan pelatih.
• Bentuk tim dirigen agar ada kaderisasi.

0 komentar: