BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Sabtu, 23 Januari 2010

MAKALAH UJI MAKANAN

BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Cairan dipakai untuk maksud ini sering disebut minuman, tetapi kata 'makanan' juga bisa dipakai. Makanan yang dibutuh manusia biasanya dibuat melalui bertani atau berkebun yang meliputi sumber hewan dan tumbuhan. Beberapa orang menolak untuk memakan makanan dari hewan seperti, daging, telur dan lain-lain. Mereka yang tidak suka memakan daging dan sejenisnya disebut vegetarian yaitu orang yang hanya memakan sayuran sebagai makanan pokok mereka.
Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari-harinya. Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi,membantu pertumbuhan badan dan otak. Memakan makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun badan. Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Protein, karbohidrat, lemak, dan lain-lain adalah salah satu contoh gizi yang akan kita dapatkan dari makanan.
Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda. Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari. Salah satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi. Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun tubuh kita. Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan energi. Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi.

Tujuan
Laporan ini ditujukan kepada masyarakat umum yang memerlukan atau/dan berkecimpung dalam hal – hal yang berkaitan dengan kandungan gizi yang terdapat dalam bahan makanan. Laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi yang menjadi salah satu mata pelajaran pokok di bidang IPA, dan menjadi bahan referensi bagi pembaca, maupun pihak – pihak yang ingin melakukan penelitian lanjutan.

Alat dan Bahan
Dalam penelitian ini, alat – alat yang diperlukan antara lain :
Pipet tetes
Tabung reaksi
Gelas kimia
Rak tabung
Mortal penumbuk
Kaki tiga
Pelat tetes
Penjepit buaya
Spatula
kasa
Adapun bahan – bahan yang dibutuhkan dalam uji makanan ini antara lain :
Spiritus
NaOH (0,1M)………………………………………………………………………… 50 mL
CuSO4 (0.1M)………………………………………………………………………… 50 mL
Larutan Fehling A………………………………………………………………….. 50 mL
Larutan Fehling B…………………………………………………………………… 50 mL
Lugol (dapat diganti dengan iodium)…………………..………………… 50 mL
Amilum Iodida……………………………………………………………………….. 50 mL
Ekstrak nasi
Ekstrak ubi jalar
Ekstrak Ubi kayu
Ekstrak tahu
Ekstrak tempe
Kuning telur
Putih telur
Ekstrak apel
Ekstrak pisang (mentah dan masak)
Ekstrak pepaya (mentah dan masak)
Jus jeruk instan
Jus jambu instan


Langkah Kerja
Dalam melakukan pengujian makanan dilakukan pengujian yang berbeda – beda terhadap makanan yang akan diuji tergantung dengan reagen yang akan dipakai. Dalam melakukan pengujianj terhadap vitamin C, dilakukan 2 (dua) pengkondisian, yaitu dipanaskan, dan dalam kondisi sedang atau biasa.
Langkah – langkah yang harus dilakukan dalam melakukan pengujian makanan adalah sebagai berikut :
Dalam melakukan pengujian karbohidrat, dan protein dilakukan dengan cara penetesan langsung reagen / indicator kedalam ekstrak makanan yang akan diuji, namun dalam menguji glukosa dilakukan pengujian dengan cara yang berbeda. Berikut pengujian terhadap karbohidrat dan protein :
-. Ambillah dengan menggunakan pipet tetes, ekstrak bahan makanan yang akan diuji (ekstrak nasi, tempe, tahu, ubi jalar, ubi kayu, putih dan kuning telur, papaya masak dan mentah, pisang masak dan mentah)dan teteskan ke dalam pelat tetes dengan meneteskan dua kali bahan makanan yang sama dalam dua baris yang berbeda.
-. Ambillah indicator karbohidrat dan protein dengan menggunakan pipet tetes, lalu teteskan indicator ke dalam pelat tetes yang telah ditetesi dengan ekstrak bahan makanan sebelumnya.
-. Aduk menggunakan spatula agar pencampuran terjadi dengan sempurna sehingga perubahan warna dapat diamati dengan baik.

Pengujian terhadap glukosa dilakukan dengan cara yang berbeda, langkah – langkahnya antara lain :
-. Ambil ekstrak buah – buahan dengan menggunakan pipet tetes kemudian masukkan ke dalam tabung reaksi yang berbeda.
-. Tetesi tiap tabung dengan menggunakan indicator fehling A, dan fehling B.
-. Nyalakan lampu spiritus dan kemudian panaskan tabung reaksi sambil terus digoyangkan untuk mempercepat reaksi. (Ingat! tidak boleh memegang tabung reaksi yang dipanaskan dengan tangan kosong, gunakan penjepit buaya)
-. Amati perubahan warna yang terjadi.
Langkah – langkah pengujian vitamin :
-. Ambillah larutan amilum iodida dan teteskan ke dalam tabung reaksi sebanyak 1 mL (±20 tetes).
-. Ambillah dengan menggunakan pipet tetes larutan vitamin C 0,1 % dan teteskan terus kedalam larutan amilum iodida sampai warnanya menjadi bening.
-. Hitunglah jumlah tetesan vitamin C 0,1% yang diperlukan untuk menetralkan warna amilum iodide, dan catatlah sebagai standar perhitungan.
Setelah menentukan hitungan standar yang diperlukan dalam perhitungan nanti, maka dalam melakukan pengujian bahan makanan yang mengandung vitamin C, diberikan dua perlakuan yang berbeda :
Pertama, perlakuan dalam suhu normal :
-.massukan amilum iodide kedalam tabung reaksi sebanyak I ml. kemudian, tetesi dengan ekstrak buah-buahan (papaya masak, papaya mentah, pisang masak, pisang mentah, jus jeruk dan jambu instan) sampai warnanya hampir mencapai bening.
-. Catat jumlah tetesan yang dibutuhkan dari setiap ekstrak buah agar warnanya mencapai bening.
Kedua, perlakuan dalam suhu yang dinaikkan 10o :
-. Panaskan ekstrak buah-buahan yang ingin diuji kedalam tabung reaksi yang berbeda. Kemudian, masukkan kedalam gelas kimia yang berisi aquades dan panaskan.
-. Ukur kenaikan suhu dengan menggunakan thermometer raksa.
-. Setelah suhu meningkat sampai 10o, matikan lampu spritus dan angkat gelas kimia dari kaki tiga.
-. Setelah itu, ambil tabung reaksi baru dan masukkan amilum iodide sebanyak 1 ml.
-. Tetesi ekstrak buah-buahan yang telah dipanaskan kedalam tabung reaksi yang telah dimasukkan dengan amilum iodide sampai warnanya bening.
-. Catat jumlah tetesan yang diperlukan untuk meneteralkan warna amilum iodida.



















BAB II
PEMBAHASAN

Hasil pengujian bahan makanan yang mengandung karbohidrat dan protein:
Tabel ini menunjukkan indicator perubahan warna pada bahan makanan yang diuji.
No. Bahan Makanan Lugol Biuret
(CuSO4 + NaOH) Ket.
Ya Tidak Ya Tidak
1. Nasi - - - Mengandung karbohidrat
2. Ubi kayu -- - - Mengandung karbohirrat
3. Ubi jalar - - - Mengandung karbohidrat
4. Tempe - - - Mengandung protein
5. Tahu - - - Mengandung protein
6. Kuning telur - - - - Mengandung protein
7. Putih telur - - - Mengandung protein

8. Pisang mentah - - - Mengandung karbohidrat
9. Pisang masak - - - Mengandung karbohidrat
10. Pepaya masak - - - Mengandung karbohidrat
11. Pepaya mentah - - Mengandung karbohidrat

Table 1.1 uji makanan yang mengandung protein dan karbohidrat.

Pengujian bahan makanan yang mengandung glukosa sebagai berikut:
NO Bahan makanan Fehling A & fehling B keterangan
ya tidak
1 Papaya masak - Mengandung glukosa
2 Papaya mentah - Mengandung glukosa
3 Pisang masak - Mengandung glukosa
4 Pisang mentah - Mengandung glukosa
5 Jus jeruk instan - Mengandung glukosa
6 Jus jambu instan - Mengandung glukosa
7 Apel - Mengandung glukosa


Table 1.2 bahan makanan yang mengandung glukosa
Pengujian bahan makanan yang mengandung vitamin C
No Bahan makanan Standar vitamin C 0,1 % Jumlah tetesan
Sebelum
dipanaskan Sesudah dipanaskan
1 Papaya masak 22 31 25
2 Papaya mentah 22 56 42
3 Pisang masak 22 40 37
4 Pisang mentah 22 50 45
5 Jus jeruk instan 22 97 35
6 Jus jambu instan 22 70 64
7 Apel 22 126 50

Table 1.3 bahan makanan yang mengandung vitamin C.



A.1 PERHITUNGAN KADAR VITAMIN C
Perhitungan standar vitamin C.
Standar = (jumlah tetesan vit C 0,1 %)/(jumlah tetesan amilum iodida)
= 22/20
=1,1
Perhitungan nilai x vitamin C bahan makanan
Nilai x = (jumlah tetesan vit C bahan makanan)/(jumlah tetesan amilum iodide)
sebelum dipanaskan:
pepaya masak
nilai x = 31/20
=1,55
pepaya mentah
nilai x = 56/20
= 2,8
pisang masak
nilai x = 40/20
= 2
pisang mentah
nilai x = 50/20
= 2,5
jus jeruk instan
nilai x = 97/20
= 4, 85
jus jambu instan
nilai x = 70/20
= 3,5
jus apel
nilai x = 126/20
= 6,3
sesudah dipanaskan:
pepaya masak
nilai x =25/20
= 1,25
pepaya mentah
nilai x = 42/20
= 2,1
pisang masak
nilai x = 40/20
= 2
pisang mentah
nilai x = 45/20
= 2,25
jus jeruk instan
nilai x = 35/20
= 1,75

jus jambu instan
nilai x = 64/20
= 3,2
jus apel
nilai x = 50/20
= 2,5
kadar vitamin C bahan makanan
kadar= (standar vitamin C 0,1 %)/(nilai x bahan makanan) X 100%
sebelum dipanaskan
pepaya masak
1,1/1,55 X 100%
=70,96%
pepaya mentah
1,1/2,8 X 100%
= 39,28%
pisang masak
1,1/2 X 100%
= 55%
pisang mentah
1,1/2,5 X 100%
= 44%
jus jeruk instan
1,1/4,85 X 100%
= 22,68%
jus jambu instan
1,1/3,5 X 100%
= 31,42%
jus apel
1,1/ 6,3 X 100%
= 17,46%
sesudah dipanaskan
pepaya masak
1,1/1,25 X 100%
= 88%
pepaya mentah
1,1/2,1 X 100%
= 52,38 %
pisang masak
1,1/1,85 X 100%
= 59,45%
pisang mentah
1,1/2,25 X 100%
=48,88%
jus jeruk instan
1,1/ 1,75 X 100%
= 62,8%


jus jambu instan
1,1/3,2 X 100%
=34,37%
jus apel
1,1/ 2,5 X 100%
= 44%












BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum uji makanan, dapat disimpulkan bahwa :
Makanan yang mengandung karbohidrat, adalah: nasi, ubi kayu, ubi jalar, pisang mentah, pisang masak, pepaya mentah dan pepaya masak.
Makanan yang mengandung protein, adalah: tempe, tahu, kuning telur dan putih telur.
Makanan yang mengandung glukosa, adalah: pisang mentah, pisang masak, papaya mentah, papaya masak, jus jeruk, jus jambu instan dan apel.
Makanan yang mengandung vitamin C, adalah: pisang mentah, pisang masak, papaya mentah, papaya masak, jus jeruk, jus jambu, dan apel. Jika bahan makanan diatas dipanaskan, maka kandungan vitamin c menjadi lebih tinggi daripada yang tidak dipanaskan.

SARAN
Dalam melaksanakan praktikum diatas, kita haris mengikuti beberapa saran berikut, yaitu:
Untuk membuat biuret dengan mencampurkan larutan NaOH dan CuSO4 maka jumlah tetesan haruslah sama.
Selama menjalankan praktikum, dilarang sesekali memegang bahan-bahan kimia yang ada, karena dapat membahayakan kesehatan.

0 komentar: